Sabtu, 14 Desember 2013

REVIEW FILM REMEMBER THE TITANS

     "Remember The Titans" menceritakan sebuah kisah nyata dari Herman Boone (Denzel Washington), seorang pelatih football kulit hitam Amerika yang memimpin sebuah tim sekolah menengah yang terbagi berdasarkan ras, dinamakan The Titans, ke kemenangan tahun 1971 di Alexandria, Virginia. Boone mengatasi persangkaan rasial dan kemunafikan antara timnya dan dengan pelatih lain, mengajarkan timnya bagaimana menghormati, berdedikasi dan kekuatan. Ia menjadi inspirasi luar biasa dan tokoh panutan bagi tim tersebut, dan memberikan pengaruh pada komunitas selatan yang kecil dan berpikiran sempit.

Berikut adalah tugas Prilaku Organisasi mengenai film ini

1. Cara kepemimpinan
     Dalam film ini pelatih Boone memiliki gaya kepemimpinan yang berkarakter, karakteristik yang dimiliki oleh pelatih Boone, yaitu :

  1. Drive (dorongan) : Kemampuan ambil inisiatif, semangat tinggi, menegejar prestasi. Sifat ini terlihat ketika pelatih Boone mengambil inisiatif untung menggabungkan kulit putih dan hitam untuk duduk bersama dalam perjalanan ke camp, dan iaa juga menyuruh mereka berbagi kamar bersama untuk menyatukan mereka.
  2. Motivation : Hasrat pemimpin dan pengaruhi orang lain. Sifat ini terlihat ketika pelatih Boone dapat mempengaruhi para pemain footbal untuk tidak bertengkar lagi hanya karena masalah warna kulit mereka. 
  3. Self Confidence : Percaya diri, tegas , berani. Sifat ini terlihat saat pelatih Boone berhasil memimpin timnya dengan tegas, dan tidak ada yang berani melawan perintahnya.
  4. Integrigty : Pelatih Boone jujur dan dapat dipercaya. 
2. Penyelesaian Konflik
     Di film ini pelatih Boone mengetahui ada perbedaan ras yang menyebabkan konflik antar pemain, pelatih sudah menemukan musuh bersama antar tim yaitu ras antara kulit putih dan hitam. Setelah menemukan musuh bersama ia menemukan tujuan bersama yaitu ingin menang dalam pertandingan yang sudah lama-lama di nantikan oleh para pemain yaitu ingin mengalah kan tim dari sekolah yang selama ini selalu memenangkan pertandingan football itu. Pelatih mulai menekankan kebersamaan antar kelompok, bahwa jika masalah ini terus-menerus tim ini tidak akan menang dalam pertandingan tersebut, tim ini akan kalah oleh para pemainnya sendiri. Selanjutnya setelah memahami pokok permasalahan pelatih mencari titik temu untuk menyelesaikkan konflik antar anggota pemain dengan mengadakan pelatihan di suatu camp. Di sana mulai dari awal pemberangkatan mereka tidak boleh duduk dengan yang sama jenis atau sama warna kulit, mereka tidak boleh tidur dengan satu ras yang sama. Pelatih memberikan tugas kepada semua anggota untuk dapat mengenal satu sama lain, apa yang dia suka, siapa nama kecil mereka dan lain sebagainnya. Kedisiplinan dalam latihan pun di lakukan. Pelatih mulai memberlakukan beberapa aturan untuk para pemain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar